December 29, 2021
loading

Varian Omicron Memang Menular, Tapi Kecemasan Menular Lebih Cepat

Posted by    admin

Beberapa waktu yang lalu pemerintah mengumumkan bahwa varian baru Covid-19 yaitu varian Omicron sudah masuk ke Indonesia. Hal ini tentu saja menimbulkan kecemasan akan munculnya gelombang ketiga pandemi Covid-19.

Rasa cemas adalah reaksi emosi yang wajar yang disebabkan oleh suatu keadaan yang tidak diharapkan yang diasumsikan dapat menimbulkan bahaya.

Rasa cemas akan memberikan respons pada tubuh untuk cepat melakukan perlindungan untuk memastikan keamanan. Reaksi emosi cemas ini positif dan baik apabila dirasakan dan direspons sewajarnya. Tetapi apabila direspons secara  berlebihan atau reaktif akan menyebabkan suatu gangguan cemas (ansietas), yang ditandai dengan gejala-gejala :

  • Khawatir, gelisah, panik
  • Takut mati, takut kehilangan kontrol
  • Jantung berdebar lebih kencang
  • Nafas sesak, pendek, berat
  • Asam lambung naik, perut mual, kembung, diare
  • Kepala pusing, berat, terasa ringan
  • Kulit terasa gatal, kesemutan
  • Otot otot terasa tegang dan nyeri
  • Gangguan tidur (sulit tidur/insomnia)

 

Seperti Apa Sikap Mental Kita Menghadapi Varian Baru Virus Corona ?

Ada 2 sikap mental yang terjadi, yaitu:

1. Reaktif

Sikap mental yang ditandai dengan reaksi yang cepat, tegang, agresif terhadap keadaan yang terjadi dan menyebabkan kecemasan, kepanikan.

2. Responsif

Sikap mental yang ditandai dengan sikap tenang, terukur,  mencari tahu apa yang harus dilakukan dan memberikan respons yang tepat dan wajar.

Ketika seseorang lebih memilih reaktif daripada responsif, maka kehidupan mentalnya akan terpengaruh dan dapat berujung pada gangguan cemas (ansietas).

Sikap mental responsif memiliki 4 tahapan, yaitu:

  1. Breathe: Ambil waktu untuk berpikir apa yang akan dilakukan, yang bermanfaat dan tidak berlebihan.
  2. Assess:   Cek fakta yang valid dari sumber terpercaya, hindari informasi yang salah, berlebihan, yang membuat kecemasan berlebihan.
  3. Action: Lakukan tindakan sesuai yang dianjurkan, tetap nilai risikonya dan tetap tenang.
  4. Reflect: Merefleksikan apa yang sudah dilakukan, menilai situasi terkini dan mempersiapkan respons berikutnya yang akan diambil.

Kita semua takut dan cemas menghadapi varian Omicron ini tapi takut dan cemas berlebihan akan menyebabkan kondisi mental kita terganggu. Tetap waspada tapi tetap tenang. Hindari juga menyebarkan informasi yang belum kita tahu kebenarannya dan dapat memicu kepanikan karena kecemasan lebih cepat menular dibanding virus itu sendiri. Saring sebelum sharing.

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Apabila kita mengalami gangguan cemas (ansietas) segera konsultasikan ke profesional kesehatan jiwa terdekat seperti psikiater, perawat jiwa, psikolog, dokter umum terlatih, pekerja sosial, dan konselor agar segera mendapat pertolongan.

 

Terapi untuk Gangguan Cemas (Ansietas)

? Psikofarmaka (obat anti cemas)

? Psikoterapi (menguatkan mental dan merubah overthinking)

? Transcranial Magnetic Stimulation (terapi stimulasi dengan gelombang elektromagnetik)

? Neurofeedback (terapi modulasi dengan melatih gelombang otak)


Oleh: dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ – Psikiater RSH dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

  • Share to :