Posted by admin
Selasa, 6 Februari 2024, Pusat Kesehatan Jiwa Nasional Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (PKJN RSMM) menyelenggarakan General Lecture of Psychiatric Biobanking dengan tema ‘’Leapfrogging into The Era of Precision Psychiatry in Indonesia.’’ Hal ini berkaitan dengan pembangunan Gene Bank di lingkungan PKJN RSMM dan akan dijadikannya PKJN RSMM sebagai 10th BGSi Hub. Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) adalah inisiatif layanan biomedis berbasis genom terintegrasi pertama di Indonesia yang didirikan untuk mempercepat Indonesia menuju pengobatan yang presisi. BGSi diresmikan oleh Menteri Kesehatan, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU pada 14 Agustus 2022 dan memiliki kantor pusat di gedung Eijkman yang terletak di area RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Melalui misi transformasi digital Kementerian Kesehatan di bidang inovasi biomedis dan kesehatan masyarakat, BGSi bertujuan untuk mendukung peningkatan layanan diagnosis, perawatan, dan pengobatan pada penyakit yang berpengaruh secara signifikan di tingkat nasional dengan menggunakan informasi genom.
BGSi memiliki 9 Rumah Sakit Nasional yang ditunjuk sebagai mitra untuk memberikan layanan genom. Salah satu tujuan BGSi adalah meningkatkan pelayanan kesehatan untuk diagnosis, pencegahan dan pengobatan penyakit tidak menular seperti kanker, diabetes dan stroke yang merupakan penyebab kematian utama di Indonesia.
Kegiatan General Lecture of Psychiatric Biobanking ini dimulai pukul 08.00 WIB diawali dengan sambutan dari Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp.KJ selaku Direktur Utama PKJN RSMM sekaligus moderator pada sesi pertama. Acara berlanjut oleh Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D. selaku Wakil Menteri Kesehatan, Republik Indonesia yang menyampaikan Keynote Speech sebelum pembicara utama memaparkan materinya. Pukul 09.00, Kotaro Hattori, M.D., Ph.D. selaku Director, Department of Bioresources Medical Genome Center, National Center for Neurology and Psychiatry, Japan memberikan General Lecture terkait Psychiatric Biobanking. PKJN RSMM sudah melalukan penandatanganan MoU denganNational Center of Neurology and Psychiatry di Jepang pada bulan Agustus 2023.Materiyang diberikan Kotari Hattori diharapkan dapat meningkatkan awareness di kalangan profesional kesehatan, peneliti, dan pemangku kepentingan terkait tentang pentingnya Psychiatric Biobanking dan perannya dalam memajukan pengobatan psikiatri yang presisi.
Acara berlanjut ke sesi kedua yang dimoderatori oleh dr. Rahmi Handayani, Sp.KJ, MARS selaku Direktur Medik dan Keperawatan PKJN RSMM. Terdapat 2 pembicara, yaitu Indri Rooslamiati, M.Sc. Apt. selaku Team Leader of BGSi, Kementerian Kesehatan. Beliau menyampaikan paparan terkait ‘’Intoduction of BGSi’’ yang mana dijelaskan bahwa BGSi menjadi bagian dari agenda transformasi kesehatan Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan kualitas kesehatan serta meningkatkan inovasi dan layanan rujukan. Selain itu melalui BGSi, diharapakan masyarakat dapat memahami tentang bagaimana pola genetik individu dapat memengaruhi respons terhadap obat
Pembicara terakhir, yaitu Prof. dr. Gunadi, Ph.D, Sp.BA., Subsp.D.A(K) selaku Coordinator, Genetic Disorder (Rare Disease) Hub BGSi, RSUP Dr. Sardjito/ Universitas Gadjah Mada. Beliau menyampaikan paparan terkait ‘’Potential Strategies for Clinical Adoption of Psychiatric Precision Medicine.’’ Dengan adanya acara ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada partisipan sehingga dapat mengetahui perkembangan terkini dan kemajuan dalam hal Psychiatric Biobanking, khususnya terkait Psychiatric Precision Medicine. (Nadya)