Posted by admin
Ada orang yang mengaku dirinya sebagai nabi atau utusan nabi, ada yang merasa dirinya punya kekuatan super, ada yang punya keyakinan bahwa ada orang yang menyadap pikirannya, ada juga orang setiap menonton TV atau mendengarkan radio merasa mereka membicarakan dirinya. Ada juga orang yang paranoid karena yakin ada yang akan membunuh atau berbuat jahat kepada dirinya. Padahal, kenyataannya semua itu tidak sesuai dengan fakta dan realita. Inilah yang disebut sebagai waham, yang merupakan gejala dari gangguan psikotik.
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan seseorang untuk membedakan mana yang nyata dan tidak nyata (sulit membedakan antara khayalan dan realitas).
Tanda dan gejala dari gangguan psikotik
Halusinasi
Gangguan persepsi panca indra, mendengar suara suara bisikan, melihat bayangan, mencium bau bau an, merasa ada sesuatu di kulit dan di lidah, yang semuanya tdk ada sumbernya
Delusi/waham
Keyakinan/pikiran/persepsi yang salah terhadap sesuatu hal yang tidak sesuai dengan kenyataan, seperti merasa ada yang mengejar-ngejar, memperhatikan, berniat jahat, merasa digunjing dan dijauhi oleh teman-teman, atau merasa memiliki kekuatan/kehebatan yang sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataannya.
Gangguan perilaku
Menarik diri dari lingkungan sosial, gangguan tidur dan makan, sulit mengerjakan hal-hal yang sebelumnya mudah dilakukan, gerakan jadi lambat atau sebaliknya terlihat gelisah,
Perubahan mood
Merasa cemas, sedih, dan khawatir yang berlebihan.
Pikiran
Sering curiga, sulit fokus dan berkonsentrasi, banyak bengong.
Pembicaraan
Berbicara berulang-ulang, malas berbicara, omongan tidak nyambung.
Gangguan psikotik adalah gangguan medis yang disebabkan oleh adanya gangguan keseimbangan zat kimia (neurotransmiter) di dalam saraf otak. Gangguan keseimbangan ini bisa terjadi apabila ada kelelahan fisik dan psikis disertai kapasitas mental yang kurang baik dan stresor kehidupan yang berat.
Faktor penyebab Gangguan Psikotik
Kenali mitos dan fakta mengenai psikotik
Apa yang dapat dilakukan oleh keluarga bila ada yang menderita psikotik?
Terapi untuk gangguan psikotik
Psikofarmaka
Obat-obatan untuk menstabilkan kembali neurotransmiter di saraf otak
Psikoterapi
Teknik terapi dengan berbicara untuk menguatkan mental dan mengubah "mind set"
Rehabilitasi Psikososial
Terapi untuk mengembalikan fungsi dan produktivitas yang menurun/hilang
TMS
Transcranial Magnetic Stimulation, terapi stimulasi/modulasi dengan pemberian gelombang elektromagnetik di otak
Neurofeedback
Terapi otak yang dilakukan dengan melatih gelombang otak
ECT
Electro Convulsive Therapy, yaitu terapi kejang listrik
Psikotik merupakan gangguan kejiwaan yang bersifat sementara dan bisa dipulihkan. Tetaplah fokus pada program dan strategi terapi yang diberikan. Dukungan keluarga dan orang orang sekitar sangatlah penting untuk pemulihan.
"Mental Health is not everything BUT without Mental health everything is nothing"
"Kesehatan jiwa bukanlah segalanya tetapi tanpa kesehatan jiwa, segalanya tidak berarti"
Salam SEJI-GO
(Sehat Jiwa Bersama Lahargo)
dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ
Psikiater, Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
Referensi
1. American Psychiatric Association DSM-5 Task Force. Diagnostic and statistical manual of mental disorders, 5th Edition (DSM-5). Washington, DC: American Psychiatric Association, 2013.
2. Forsaa EB, Larsen JP, Wentzel-Larsen T, et al. A 12-year population-based study of psychosis in Parkinson disease. Arch Neurol 2010; 67 (8): 996– 1001.
3. Morgan C, Lappin J, Heslin M, et al. Reappraising the long-term course and outcome of psychotic disorders: the AESOP-10 study. Psychol Med 2014; 44 (13): 2713– 2726. doi:10.1017/S0033291714000282