September 22, 2022
loading

KENALI ALZHEIMER :Pentingnya Deteksi Dini

Posted by    admin

"Tadi kunci ditaruh di mana ya?"
"Siapa ya nama orang di depanku ini?"
"Ulang tahun istriku tgl berapa ya?"

Mudah lupa seperti contoh di atas adalah gejala awal dari suatu penyakit yang disebut Demensia Alzheimer, atau orang awam menyebutnya kepikunan. Sayangnya gejala awal ini sering disepelekan sehingga Alzheimer menjadi makin berat dan terlambat ditangani. Tema Hari Alzheimer Sedunia Tahun 2022 adalah “Know Dementia, Know Alzheimer’s” yang dalam Bahasa Indonesia berarti “Kenali Demensia, Kenali Alzheimer”. Kampanye tahun ini akan menyoroti tanda-tanda peringatan demensia, mendorong orang untuk mencari informasi, saran dan dukungan, serta pentingnya diagnosis tepat waktu.

"They shall still bring forth fruit in old age; they shall be fat and flourishing."
(Psalm)

Masa tua sejatinya dinikmati oleh setiap orang dengan sehat bahagia, sejahtera, dan berkualitas. Tetapi ada 'pencuri'masa tua yg bahagia, sebuah penyakit yang disebut DEMENSIA ALZHEIMER, atau orang awam banyak menyebutnya PIKUN.
Tgl 21 September diperingati sebagai hari Alzheimer sedunia agar kita menyadari bahwa penyakit ini perlu diwaspadai, dicegah dan diatasi.

Mengenal Demesia

Demensia adalah gangguan mental organik yang menyebabkan terjadinya perubahan pada pikiran, sikap, perilaku dan perasaan. Demensia dibagi menjadi beberapa tipe yaitu:
1. Demensia Alzheimer
2. Demensia Vaskular
3. Demensia Lewy bodies
4. Demensia Frontotemporal

Angka kejadian yg paling banyak adalah demensia Alzheimer yaitu 50-75%.

Tanda dan Gejala Alzheimer

1. Gangguan daya ingat, mudah lupa terutama hal yg baru dikerjakan
2. Tidak fokus dalam mengerjakan sesuatu
3. Sulit mengerjakan aktivitas yg sebelumnya mudah dilakukan
4. Disorientasi tempat, waktu, orang
5. Sulit memahami visuo spasial, sulit mengenal bentuk barang, mengukur jarak, mengenal warna
6. Gangguan dalam berkomunikasi, sulit menemukan kata kata yg tepat untuk berbicara
7. Sering lupa menaruh barang, sehingga curiga ada yg mengambil barangnya
8. Salah membuat keputusan
9. Menarik diri dari pergaulan
10. Perubahan perilaku dan kepribadian

Gejala Perilaku dan Psikologis pada Alzheimer

Pada keadaan yang lebih berat maka penderita Alzheimer dapat memiliki gangguan perilaku dan psikologis, seperti:
- halusinasi
- delusi
- mood yg labil
- wandering (keluyuran)
- gangguan pola makan dan pola tidur
- dll

Penyebab

Gangguan Alzheimer disebabkan rusaknya saraf otak (neuron) oleh plaques dan tangles sehingga struktur dan fungsinya menjadi terganggu. Tergantung bagian otak mana yg terkena, di situlah terjadi gangguan yg terlihat dalam kehidupan sehari hari.

Penanganan

Apabila ditemukan gejala gejala seperti di atas segeralah ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan dan pemberian terapi yg dibutuhkan. Terapinya antara lain :
- obat anti demensia
- obat obat untuk mengontrol perilaku dan emosi yg terganggu
- pengaturan pola hidup sehat
- latihan kognitif untuk mengembalikan fokus, konsentrasi dan memori

Sebagai keluarga tentu bukanlah hal yg mudah memiliki anggota keluarga yg mengalami Alzheimer. Berbagai perubahan, upaya dan tenaga perlu disesuaikan menghadapi hal ini. Hal tersebut antara lain :
- cara kita berbicara dan bersikap
- pengaturan waktu makan dan tidur
- jadwal kontrol, konsultasi ke dokter
- situasi tempat tinggal
- dll

Dengan perubahan yg dilakukan diharapkan bisa tercapai keadaan yg optimal bagi orang dengan Alzheimer dan juga keluarga sehingga waktu yg berkualitas dan masa tua yg bahagia tetap dapat terjaga dengan baik.

"Jangan Maklum dengan Pikun!"

"Akhiri Stigma terhadap Alzheimer!"

Salam SEJI-GO
(Sehat Jiwa Bersama Lahargo)

dr.Lahargo Kembaren,SpKJ

Psikiater, Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor

  • Share to :