November 26, 2021
loading

Anak Stres saat Belajar Online? Kenali dan Atasi Gejalanya

Posted by    admin

Saat ini mulai terjadi peningkatan anak sekolah dan kuliah yang mengalami stres, cemas, dan depresi akibat belajar online yang berkepanjangan. Beberapa sudah mulai melakukan tindakan melukai diri sendiri/self harm dan tindakan mengakhiri hidup/suicide. KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) melaporkan bahwa 77,8 persen anak merasa terbebani oleh tugas yang banyak dengan waktu yang sempit dan 76,7 persen anak merasa tidak senang dengan pembelajaran jarak jauh ini.

Merasakan stres, cemas, sedih, marah, tegang adalah hal yang wajar selama belajar online karena ada perubahan dalam rutinitas. Setiap perubahan membutuhkan waktu dan kemampuan untuk beradaptasi. Fokus pada proses penyesuaian yang terus berjalan. Selama belajar online tetap atur pola hidup yang sehat, makan makanan bergizi, olahraga teratur, tidur cukup, hati yang gembira. Kenali dan atasi stres selama belajar online. Stres bisa terjadi pada anak dan orang tua.

 

Gejala Stres saat Belajar Online

  1. Gejala fisik

Sakit kepala, jantung berdebar, nafas sesak dan pendek, perut nyeri, otot tegang.

  1. Gejala emosi

Cemas, marah, sedih, frustasi, merasa sendiri, perasaan dikucilkan, sepi.

  1. Gejala perilaku

Pola makan dan tidur terganggu, malas bergerak, agresif, sering menunda pekerjaan.

  1. Gejala kognitif

Sulit fokus, kurang konsentrasi, mudah lupa, sulit membuat keputusan, pikiran berulang.

 

Tips Mengatasi Stres saat Belajar Online:

  1. Hadirlah dengan sepenuh hati untuk anak, sering bercakap cakap, diskusikan apa yg dirasakannya, sabar dan dengarkan mereka, jangan buru buru kasih nasehat dan label.
  2. Ciptakan lingkungan, suasana yg nyaman tempat anak belajar online. Perhatikan kebersihan, kerapihan, kebisingan dan estetikanya.
  3. Perhatikan kebutuhan anak dan bersikap empati. Bersikap realistis, belajar online tidak selalu berjalan lancar, masalah sinyal, kuota, audio visual dll sering bikin bete. Bantu anak menghadapi semua itu.
  4. Usahakan ada kegiatan motorik non digital setiap hari seperti olah raga, bermain musik, berkebun, membersihkan rumah atau permainan tradisional yg menyenangkan
  5. Pastikan anak memperoleh waktu istirahat dan tidur yang cukup. Ini akan membuat anak lebih rileks, fokus, konsentrasi dan memorinya meningkat dan stres berkurang.
  6. Asupan makanan bergizi buat anak sangat penting. Hindari makanan yg dapat meningkatkan stres seperti junk food, banyak penyedap, pewarna, pengawet. Perbanyak sayuran, buah dan ikan.
  7. Berikan anak anak terhubung dengan teman dan keluarga agar stres bisa berkurang. Interaksi sosial tetap diperlukan meski interaksi fisik dibatasi.
  8. Orang tua dan anak perlu berlatih  manajemen stres seperti : teknik relaksasi, teknik grounding, mindfulness,  meditasi, dll untuk mengatasi stres.

 

Kesehatan jiwa anak jauh lebih penting dari nilainya saat belajar online. Kenali dan atasi gejala stres. Konsultasi ke profesional kesehatan jiwa apabila stres berlebihan dan berkepanjangan yang sudah menyebabkan penderitaan dan mengganggu kehidupan sehari hari.

 

Artikel Oleh:

dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ 

Psikiater dan Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial

RS Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

  • Share to :